Damaiberarti situasi selamat sejahtera dalam diri manusia yang didasarkan pada seamngat kasih, tanpa ada dendam dan permusuhan (Lukas 6: 27-36) . Perdamaian adalah tata kehidupan masyarakat yang didasarkan pada kasih dan keadilan. Fakta-fakta Ketidakadilan , Ketidakjujuran, Ketidakbenarandan situasi Tidak Damai dalam masyarakat
Tuhantelah memberikan pedoman untuk memimpin langkah kehidupan kita, yaitu damai sejahtera yang ada di dalam hati kita. Tetapi seringkali kita abaikan, dan hal ini menyebabkan kita mengalami banyak masalah. Sebab itu, biarlah kita mau ijinkan damai sejahtera itu memimpin langkah kehidupan kita. 3. TIDAK PERCAYA KEPADA FIRMAN ALLAH (Yes. 26:3, 4)
Berdasarkanpertimbangan tersebut, maka studi lapangan ini akan mencoba mengeksplorasi pendapat, gagasan, dan harapan warga masyarakat terhadap ideologi Pancasila, dikaitkan dengan upaya membangun bangsa yang berkarakter. Usaha ini sangat penting dalam rangka pemerintah mencari solusi konstruktif, menjadi bangsa yang berkarakter, sejahtera, dan
1Kerukunan Antar Umat Beragama. Konsep kedua ini mengandung makna kehidupana beragama yang tentram, harmonis, rukun dan damai antar masyarakat yang berbeda agama dan keyakinan. Tidak ada sikap saling curiga tetapi selalu menghormati agama masing-masing. Berbagai kebijakan dilakukan oleh pemerintah agar tidak terjadi saling mengganggu umat
Jikakita ingin mengalami dunia damai, harmonis, kesatuan, cinta, kemakmuran dan kebahagiaan, kita harus mengubah fokus kita dan melihat dan membayangkan dunia seperti itu. Kita harus fokus pada kenyataan bahwa kenyataannya hanya ada satu. Satu Tuhan, Satu Kekuatan, siapa allah dari semua manusia, apakah ini "Dia / Dia / Dia" disebut Roh, Dewi
Dilansirlaman Jurnal IAIN Padang Sidempuan, sakinah memiliki
Filipi4:7-9 yang disampaikan oleh Gembala Sidang/Pembina memberikan 2 (dua) cara untuk dapat mengalami damai sejahtera yang berlimpah. #1 Perhatikan cara kita berpikir Apa yang kita pikirkan biasanya menentukan tindakan kita. Apabila pikiran kita negatif, maka besar kemungkinan apa yang kita lakukan pun menjadi negatif.
MembangunPerasaan Positif 1 Jadilah diri sendiri. Ketika kita mencoba menjadi orang lain, hal tersebut akan menambah stres, rasa bersalah, dan ketidakbahagiaan ke dalam hidup kita. Kita selalu berharap untuk menjadi orang yang berbeda dari diri kita sekarang, namun bukan begitu cara kerjanya!
cvyp5r. oppungberkat223 oppungberkat223 Jawabanmenghormati agama lain,tidak membeda-bedakan teman,tidak menggangu teman yang sedang beribadah sama sama makasih opungberkat, lagi di sekolah ni, beneran berkat Iklan Iklan yusrininurfitrikoem yusrininurfitrikoem Jawaban-menghindari permusuhan-tdk bersikap rasis-tdk memaksakan kehendak beragama Iklan Iklan
Perang dunia tercatat dua kali terjadi dan memakan banyak korban. Sejatinya tak ada manusia yang ingin hidup dalam ancaman. Ya, semua orang di berbagai belahan dunia pasti mengharapkan kehidupan yang damai. Meski begitu, ketidaksepahaman terkadang mampu memicu konflik yang bahkan dampaknya berkepanjagan. Nggak mau kan saat beraktvitas atau saat menghabiskan akhir pekan bersama keluarga kamu merasa panik karena konflik antarnegara? Perdamaian dunia yang diidam-idamkan oleh semua orang tak hanya menjadi tugas pemerintah. Kita sebagai warga negara pun memiliki peran penting dalam mendukung program tersebut. Terlebih sebagai generasi muda yang kelak memimpin sebuah negara. Cara untuk mewujudkan perdamaian dunia juga nggak berat kok. Banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan, dan modalnya hanya kemauan. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan, sebagai generasi muda, untuk menciptakan perdamaian dunia. 1. Jadilah Pribadi yang Baik tanpa Mengharapkan Imbalan Menjadi baik tidak berarti kamu harus memberi uang atau memberi hadiah kepada seseorang. Kebaikan yang kamu tujukan kepada orang-orang menunjukkan bahwa mereka itu penting. Kamu bisa melakukan berbagai hal untuk melakukan kebaikan, misalnya dengan menyisihkan uang jajan dan memberikannya pada tunawisma, menyumbangkan sesutu kepada sesama yang membutuhkan, mempedulikan rekan-rekan, atau bahkan hanya menebar senyuman. Bete nggak sih kalau kita melihat wajah orang lain yang jutek atau cemberut? 2. Berhenti Menghakimi Orang Lain Sangat mudah memang untuk melontarkan komentar atau bahkan menilai seseorang hanya dengan melihat penampilannya. Namun prasangka buruk yang kamu lakukan hanya akan membuat kamu tidak nyaman. Jangan takut atau berprasangka buruk pada orang-orang hanya dari cara mereka berpakaian, dimanapun kamu berada. Karena belum tentu mereka seburuk yang kamu bayangkan. Setiap orang memang memiliki keyakinan hidup tersendiri. Tak menutup kemungkinan dengan kita tak berprasangka buruk serta berbuat baik kepada orang lain, maka orang lain itu akan merasa bahwa kita adalah orang yang berarti dan menyadari manusia sebagai saudara. 3. Berhenti Berperan sebagai Korban Jika kamu mengalami hal yang buruk dalam hidup, sangat mudah untuk merasa bahwa kita merupakan korban. Namun, perasaan itu hanya akan membawa kamu pada perasaan yang melulu lemah hingga akhirnya menjadi paranoid. Lepaskan saja beban itu, dan lupakan hal yang membuat kamu takut, karena itu hanya akan membuat kamu kehilangan kesempatan untuk menyebarkan perdamaian di dunia. Semakin kamu terus berperan layaknya seorang korban, semakin mereka yang menyakiti kamu merasa puas. Jadilah diri sendiri untuk menguatkan dirimu dan tersenyumlah. Hal ini akan membuatmu merasa damai, dan mencintai diri sendiri yang ujungnya akan membawa kedamaian. 4. Cintai Orang Lain Merasa damai atau bahkan mencintai orang yang pernah melakukan kejahatan kepada kita tentu bukan perkara mudah. Saat seseorang telah menyakiti kita, biasanya hal yang ingin kita lakukan adalah membalasnya, menggosipkannya, dan membicarakan keburukannya. Gimana mau menciptakan perdamaian dunia kalau diantara sesama saja tidak berdamai? Memaafkan adalah kunci besar untuk sebuah perdamaian dunia. Dalam hal ini tak hanya orang lain yang pernah menyakiti kita, tapi juga kerabat dan teman dekat yang pernah menyakiti kita di masa lalu. 5. Ciptakan Suasana Damai di Rumah Rumah menjadi tempat kita kembali dari aktivitas sehari-hari. Tentu saja kita mengharapkan suasana rumah yang damai, dan yang tidak membuat kita stres. Karena itu, lepaskan semua beban kerja saat kita ada di rumah, berbahagialah dan dengarkan musik yang menyejukkan hati. Hindari musik-musik bertemakan cinta yang seringkali membuat orang atau bahkan kita galau berkepanjangan. Pilih musik yang memotivasi dan membantu membawa kedamaian baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Saat kita merasa damai di rumahmu sendiri, kita akan keluar dari rumah dengan energi yang positif. 6. Luapkan Sisi Kreatif Dalam Diri Setiap orang memiliki sisi kreatif tersendiri. Gali sisi kreatif yang ada di dalam kita, misalnya dengan mewarnai, melukis, menggambar, bermusik, atau apapun yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan stres. Kita juga bisa memajang semua karya kreatif kita di seluruh sudut rumah untuk memancing energi positif sehingga membawa kedamaian dalam diri sendiri dan menyebarkannya kepada orang lain. 7. Sisihkan Waktu dan Bantu Orang Lain Mungkin kita terlalu sibuk dengan aktivitas sehari-hari, entah itu belajar ataupun bekerja. Namun, ada baiknya untuk menyisihkan sebagian waktu untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjadi seorang relawan. Misalnya membantu para tunawisma dengan memberikan mereka makanan atau membantu membersihkan tempat tinggal mereka. Beberapa rumah sakit bahkan membutuhkan para relawan terutama saat hari libur. Jika tak memungkinkan untuk keluar rumah, kita bisa mengunjungi situs seperti untuk melihat bagaimana kita bisa memberikan kontribusi dalam membantu orang lain. 8. Makan Makanan Sehat Untuk menciptakan perdamaian dunia, tentu saja membutuhkan energi. Jaga diri agar tetap prima dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Dengan kondisi fisik yang sehat, kita bisa menyebarkan lebih banyak kebaikan dan perdamaian. Disamping tentu saja lebih mudah. 9. Meditasi Satu hal yang harus kita ingat, menciptakan perdamaian di dunia itu harus bermula dari diri sendiri. Tak hanya soal fisik, jiwa yang damai juga akan mendatangkan energi yang positif. Lakukan meditasi atau berdoa dan mendekatkan diri kepada sang khalik, niscaya kedamaian dalam diri akan kkita dapatkan. Jika diri kita sendiri sudah damai, kita tentu akan lebih siap untuk menyebarkan dan menciptakan perdamaian dunia.
APAKAH menurut Anda Alkitab bisa membantu keluarga tetap damai? Perhatikan bagaimana orang-orang yang diwawancarai berikut mendapat manfaat dari kata-kata Alkitab. Pikirkan hal apa saja yang bisa membantu Anda menghindari pertengkaran, menjaga perdamaian, dan memperkuat hubungan keluarga. PRINSIP-PRINSIP ALKITAB YANG MENGHASILKAN PERDAMAIAN MILIKI PANDANGAN YANG POSITIF TERHADAP PASANGAN. ”Tidak melakukan apa pun karena sifat suka bertengkar atau karena menganggap diri penting, tetapi dengan rendah hati, menganggap orang lain lebih tinggi daripada kamu, menaruh perhatian, bukan dengan minat pribadi kepada persoalanmu sendiri saja, tetapi juga dengan minat pribadi kepada persoalan orang lain.”—Filipi 23, 4. ”Kita perlu menganggap teman hidup lebih penting daripada diri sendiri dan orang lain.”—C. P., telah menikah selama 19 tahun. DENGARKAN DENGAN PENUH PERHATIAN. ”Teruslah ingatkan mereka agar . . . tidak suka berkelahi, bersikap masuk akal, sambil mempertunjukkan segala kelemahlembutan kepada semua orang.”—Titus 31, 2. ”Pertengkaran bisa dihindari jika kita tidak menjawab dengan kasar. Kita perlu mendengar tanpa berpikiran buruk. Hargailah pendapat pasangan Anda, sekalipun Anda tidak setuju.”—P. P., telah menikah selama 20 tahun. BIASAKAN BERSABAR DAN BERSIKAP LEMBUT. ”Dengan kesabaran, seorang komandan dibujuk, dan lidah yang lemah lembut dapat mematahkan tulang.”—Amsal 2515. ”Pertengkaran pasti terjadi, tapi hasil akhirnya bergantung sikap kita. Kita harus benar-benar sabar dan masalah pasti bisa selesai.”—G. A., telah menikah selama 27 tahun. JANGAN BERKATA ATAU BERTINDAK KASAR. ”Tetapi sekarang, singkirkan itu semua dari dirimu, kemurkaan, kemarahan, hal-hal yang buruk, cacian, dan perkataan cabul dari mulutmu.”—Kolose 38. ”Saya kagum dengan sikap suami saya. Dia selalu bisa mengendalikan diri dan tidak pernah meneriaki atau menghina saya.”—B. D., telah menikah selama 20 tahun. SEGERA SELESAIKAN MASALAH DAN JANGAN RAGU UNTUK MEMAAFKAN. ”Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan ampuni satu sama lain dengan lapang hati jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh sehubungan dengan orang lain.”—Kolose 313. ”Jika sedang stres, Anda bisa dengan mudah Âmengatakan atau melakukan sesuatu yang menyakiti pasangan. Jika ini terjadi, kita harus saling memaafkan. Perkawinan bisa bahagia jika kita sering memaafkan.”—A. B., telah menikah selama 34 tahun. BIASAKAN MEMBERI TANPA MENUNTUT. ”Praktekkanlah hal memberi, dan kamu akan diberi. . . . Karena dengan takaran yang kamu gunakan untuk menakar, mereka akan menakarkannya kepadamu sebagai balasan.”—Lukas 638. ”Suami saya tahu caranya membuat saya bahagia dan dia suka memberi kejutan. Saya jadi berpikir, ’Bagaimana saya bisa buat dia senang?’ Hasilnya, kami berdua bahagia sampai sekarang.”—H. K., telah menikah selama 44 tahun. TERUSLAH MEMBANGUN PERDAMAIAN DALAM KELUARGA Anggota keluarga yang diwawancarai oleh Sadarlah! ini hanyalah sedikit dari jutaan orang di seluruh dunia yang telah merasakan bantuan Alkitab untuk membangun keluarga yang damai. * Walaupun beberapa anggota keluarga mereka mungkin tidak mengupayakan perdamaian, mereka tahu bahwa usaha mereka untuk berdamai tidak sia-sia. Alkitab berjanji, ”Orang-orang yang menasihatkan damai memiliki sukacita.”—Amsal 1220.
- Upaya untuk memajukan kesejahteraan umum tertuang dalam teks pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Artinya negara memiliki tujuan dan harapan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, banyak upaya yang dapat ditempuh untuk mewujudkan masyarakat mengembangkan kehidupan kebangsaan menuju masyarakat sejahtera tidak hanya dilakukan negara, melainkan juga sesama warga negara Indonesia. Baca juga Arti Tanggung Jawab dan Ciri-CirinyaBeberapa upaya kebangsaan menuju masyarakat sejahtera, di antaranya Bersikap toleransi antarwarga negara atas perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Saling menghormati dan menghargai dengan keragaman budaya yang mnejadi kekayaan Indonesia. Pemerataan pembangunan diseluruh wilayah di Indonesia, sehingga tidak hanya terpusat di kota-kota besar saja. Menyediakan lapangan kerja yang memadai, sehingga tingkat kemiskinan dapat ditekan. Menyediakan dan memperbaiki fasilitas umum yang nyaman, agar masyarakat dengan mudah dalam mendapatkan fasilitas umum. Taat membayar pajak, agar pembangunan infrastruktur dan pembangunan fasilitas publik lainnya dapat terus berjalan. Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang baik bagi masyarakat dengan tingkat pendidikan kurang. Baca juga Jenis-jenis Tanggung Jawab sebagai Warga Masyarakat Tanggung jawab sebagai warga masyarakat Dalam buku Masyarakat Indonesia dan Tanggung Jawab Moralitas 2018 karya Khabib, tanggung jawab sebagai masyarakat harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab kepada anggota masyarakat lainnya. Berikut beberapa tanggung jawab sebagai masyarakat, yaitu Memelihara rasa persatuan dan kesatuan masyarakat Memelihara ketertiban dan keamanan bermasyarakat Meningkatkan rasa solidaritas sesama masyarakat Menghapus tindakan diskriminasi Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
bagaimana cara membangun damai sejahtera dalam kehidupan